Menurut Frank & Brandstätter, dalam artikel “Approach Versus Avoidance: Different Type of Commitment in Intimate Relationships”, yang dipublikasikan tahun 2002 dalam Journal of Personality and Social Psychology,volume 82, halaman 208-221, berdasarkan motivasi untuk berkomitmen, ada 2 kategori komitmen, yakni mendekat dan menjauh. Silakan Anda cermati masing-masing tipe tersebut untuk bisa mengetahui tipe komitmen Anda.
KOMITMEN MENDEKAT
Komitmen Anda adalah komitmen mendekat jika Anda berkomitmen karena percaya bahwa dengan terus melanjutkan hubungan maka hidup akan lebih bahagia. Jadi, Anda berkomitmen karena mendapatkan hal-hal positif dari hubungan cinta yang dijalani. Anda puas, Anda bahagia, maka Anda berkomitmen.
Orang yang memiliki komitmen mendekat memiliki perasaan ingin yang kuat untuk terus melanjutkan hubungan. Itu sebabnya komitmen ini disebut juga komitmen ingin (want to). Mereka yang memiliki komitmen tipe ini memiliki keterikatan sangat kuat dan loyal pada pasangan. Orang-orang yang setia pada pasangan umumnya termasuk dalam tipe ini.
Berikut beberapa pernyataan yang menggambarkan komitmen mendekat. Jika sebagian besar pernyataan tersebut sesuai dengan Anda, maka sangat mungkin Anda memiliki komitmen mendekat.
- Saya merasa berbahagia dan saya ingin terus berbahagia bersamanya
-
- Saya sangat bangga terhadapnya
-
- Saya dan pasangan saya saling membutuhkan
-
- Pasangan sangat memperdulikan saya dan saya pun harus peduli padanya
-
- Pasangan saya selalu mau mendengarkan saya dan saya pun harus mau mendengarkannya
-
- Pasangan saya membuat saya merasa spesial dan saya pun membuatnya merasa spesial
-
- Saya merasa sangat terikat pada pasangan saya
-
- Saya identik dengan pasangan saya
-
- Saya tidak akan terlalu menderita jika hubungan ini berakhir
KOMITMEN MENGHINDAR
Komitmen Anda adalah komitmen menghindar jika Anda berkomitmen karena khawatir akan mendapatkan hal-hal negatif jika hubungan berakhir. Terdapat dua tipe orang yang memiliki komitmen menghindar.
Pertama, orang yang memiliki perasaan bahwa dirinya seharusnya (ought to) melanjutkan hubungan karena secara moral harus begitu. Misalnya tidak bercerai karena diharamkan agama atau khawatir anak-anak akan terlantar. Mereka berkomitmen berdasarkan prinsip “saya tidak melakukan apa yang saya inginkan tapi saya melakukan apa yang saya rasa baik dan benar untuk dilakukan”. Jadi, jika berpisah itu tidak baik, maka tidak berpisah meskipun sebenarnya ingin berpisah.
Kedua, orang yang memiliki perasaan bahwa dirinya harus (have to) melanjutkan hubungan karena tidak sanggup untuk berpisah. Mereka waswas akan sangat menderita jika terjadi perpisahan. Mereka khawatir bakal sulit mendapatkan pengganti sepadan. Mereka takut kehilangan sumber finansial. Mereka cemas dikecam keluarga. Orang yang memiliki tipe komitmen menghindar ini pada umumnya memiliki kepuasan hidup yang rendah.
Berikut beberapa pernyataan yang menggambarkan komitmen menghindar. Jika sebagian besar pernyataan tersebut sesuai dengan Anda, maka sangat mungkin Anda memiliki komitmen menghindar
- Anak-anak saya harus tumbuh dalam keluarga yang utuh dimana pasangan saya adalah ayah/ibu anak-anak saya
-
- Saya akan dikecam bila saya mengakhiri hubungan ini
-
- Saya telah berkorban banyak hal untuk hubungan ini, jika berakhir saya akan sengsara.
-
- Pasangan saya tempat saya bergantung, saya tidak dapat pergi darinya
-
- Terlalu banyak dimensi hidup saya yang terganggu bila saya mengakhiri hubungan
-
- Saya ingin keluarga saya menjadi keluarga yang utuh
-
- Saya tidak yakin akan bisa mendapatkan yang lebih baik darinya
-
- Jika hubungan ini menguntungkan saya, saya merasa tidak benar bila harus mengakhiri hubungan.
-
- Jika saya merasakan manfaat dari hubungan ini, saya akan melakukan segala sesuatu untuk tetap mempertahankan hubungan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar